FAJARTIMURNEWS.com Palu Sulteng. Pembentukan Forum Tokoh Agama untuk Pengurangan Resiko Bencana (FTA-PRB) yang digagas Yayasan Relief Islami Indonesia (YRII) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulteng, mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Sulteng.
Hal ini disampaikan Kepala Biro Kesra Kantor Gubernur Sulteng Awaludin, ketika membuka acara Musyawarah FTA-PRB, yang digelar di Hotel Jazz, pada Rabu (19/11/25).
Gubernur Sulteng Anwar Hafid dalam sambutan tertulisnya dibacakan Awaludin mengatakan, dalam menghadapi bencana alam, para tokoh agama berperan krusial dalam penguatan ketangguhan masyarakat.
Tokoh agama memiliki pengaruh sosial yang kuat ditengah masyarakat khususnya dalam penyampaian informasi dan pembentukan perilaku umat. Dengan terbentuknya forum ini kata Gubernur, diharapkan dapat menjadi wadah komunikasi dan kolaborasi tokoh agama lintas iman untuk pengurangan resiko bencana. Karenanya, bencana bukan hanya urusan pemerintah semata tapi menjadi gerakan bersama masjid, gereja, pura dan seluruh komunitas umat beragama. "sesuai hasil kajian YRII menunjukkan adanya pergerakan masyarakat secara naluri menuju rumah ibadah saat tiba bencana", katanya.
Dalam catatan, sejumlah capaian program FTA-PRB diantaranya pendampingan tiga rumah ibadah percontohan yakni Masjid Jami Al-Hidayah (Besusu Barat), Pura Agung Wana Kerta Jagadnatha (Talise) dan gereja GPID Parmos Jono Oge (Sidera).
Selain itu, pelatihan dan pengembangan kepasitas 30 tokoh agama dari Palu, Sigi dan Poso sebagai trainer penanggulangan bencana dengan mengacu pada standar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Hadir dalam kegiatan ini, Koordinator YRII Area Sulteng Fahmi Rahmatna, Sekretaris FKUB Sulteng Muh. Munif A Godal, Kanwil Kemenag, BPBD, dan tokoh agama lintas iman.
(Ditha/Basri)


