Notification

×

Iklan

Iklan

SATU JAM BERSAMA SERTU LAODE SULAEMAN: BABINSA YANG MENGINSPIRASI DENGAN MISI KEMANUSIAAN DI BOMBANA

Senin, 29 September 2025 | 20:38 WIB Last Updated 2025-09-29T13:41:52Z


FAJARTIMURNEWS.com Dalam sebuah wawancara eksklusif berdurasi satu jam bersama Sertu Laode Sulaeman, anggota Kodim 1416/Muna sekaligus Babinsa Desa Latawe, Kecamatan Napano Kusambi, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, terungkap banyak sisi inspiratif dan edukatif dari sosok prajurit TNI ini.

 Wawancara tersebut menjadi momentum berharga yang membuka mata kita tentang bagaimana kiprah seorang Babinsa bisa jauh melampaui tugas administratif dan formal yang tertulis di atas kertas.

Keputusan Sertu Laode Sulaeman untuk terjun langsung membantu warga Kabupaten Bombana bukan sekadar penempatan dinas. 

Bagi pria berdarah Sulawesi Tenggara ini, kehadirannya di Bombana merupakan bentuk nyata dari panggilan jiwa dan misi sosial yang ia emban dengan penuh keikhlasan.


“Saya datang bukan karena perintah semata. Ada hati yang memanggil saya untuk berada di sini, membantu masyarakat sebisa mungkin, khususnya dalam hal-hal yang kadang tidak bisa dijangkau oleh pengobatan medis biasa,” ujarnya dengan nada tulus. Senin (29/9/25)

Dalam praktiknya, Sertu Laode banyak membantu warga dengan pendekatan non-medis, mendengarkan keluhan mereka, memberi semangat hidup, dan membina masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan jasmani dan rohani. 
Perannya sebagai Babinsa menjadi jembatan antara masyarakat desa dengan berbagai bentuk pelayanan yang mungkin selama ini sulit diakses.

Wawancara dengan Sertu Laode juga menjadi pengingat kuat bahwa TNI bukanlah institusi yang berdiri sendiri. Kehadiran Babinsa di desa-desa terpencil seperti Desa Latawe adalah bukti bahwa TNI hadir di tengah-tengah rakyat, bukan hanya sebagai penjaga pertahanan negara, tetapi juga sebagai pelindung dan pembina masyarakat.

“Menjadi Babinsa bukan hanya tentang patroli atau laporan kegiatan harian. Ini tentang bagaimana kita menjadi bagian dari denyut nadi kehidupan masyarakat desa. Kita harus tahu apa yang mereka butuhkan, apa yang mereka keluhkan, dan bagaimana kita bisa bantu,” tutur Sertu Laode.

Ia menekankan bahwa peran Babinsa adalah membina, mengedukasi, serta menjadi fasilitator antara pemerintah dan masyarakat. 

Dalam tugasnya, ia aktif mendukung program desa, mulai dari gotong royong, penanganan masalah sosial, hingga edukasi terkait pertanian, kesehatan, dan kebencanaan.
Apa yang dilakukan oleh Sertu Laode Sulaeman di Bombana dan Muna Barat sejatinya menjadi cerminan ideal bagaimana seharusnya peran Babinsa dijalankan.

 Ia tidak hanya menjalankan tugas sebagai abdi negara, tetapi juga sebagai pelayan masyarakat dengan pendekatan hati dan empati yang tinggi.

Wawancara ini juga menjadi seruan moral dan motivasi bagi Babinsa di seluruh penjuru Indonesia. Bahwa tugas yang diemban tidak berhenti pada laporan dan prosedur, melainkan harus membumi, menyatu dengan masyarakat, dan mampu menjawab persoalan sehari-hari rakyat.

“Kalau kita hadir hanya sebagai aparat, masyarakat akan segan mendekat. Tapi kalau kita hadir sebagai saudara, sebagai bagian dari mereka, maka kita akan jadi tempat bertanya, tempat bersandar, dan tempat menemukan solusi,” jelasnya.

Sertu Laode percaya bahwa kehadiran Babinsa di desa bukan hanya simbol pengawasan, melainkan juga rasa aman dan kenyamanan bagi warga.

 Ia terus berupaya membangun sinergi positif dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat agar pelayanan publik dapat berjalan lebih maksimal.
“Saya selalu tekankan bahwa Babinsa itu bukan pengawas, tapi pendamping. Kita harus bantu pemerintah desa, bukan menilai atau mengatur. Kita harus bantu warga, bukan sekadar hadir di upacara. Karena rakyat adalah jiwa dari NKRI, dan TNI akan selalu bersama mereka,” pungkasnya.

Satu jam bersama Sertu Laode Sulaeman bukan sekadar sesi wawancara, melainkan ruang belajar tentang arti pengabdian, kemanusiaan, dan loyalitas terhadap rakyat. 

Ia telah membuktikan bahwa nilai-nilai luhur seorang prajurit TNI tidak hanya terlihat di medan tempur, tetapi juga dalam keseharian di pelosok negeri.

Kisahnya adalah inspirasi yang patut diteladani oleh setiap aparat negara, terlebih lagi para Babinsa yang menjadi ujung tombak TNI di desa-desa. 

Semoga dedikasi seperti yang ditunjukkan oleh Sertu Laode terus tumbuh dan menular, demi Indonesia yang lebih kuat, bersatu, dan berjiwa sosial tinggi.

Penulis: Andi Syam

FajartimurNews,Com

×
Berita Terbaru Update